Edensor - Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu


Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup! - Sinopsis buku Edensor Karya Andrea Hirata
buku edensor andrea hirata
Kulit Buku Edensor - google image

Edensor - Memeluk Mimpi


Hai para ulat buku!! Mari bercerita lagi tentang buku.

Banyak yang kita boleh belajar dari sebuah buku. Sebuah buku yang tepat dengan pembacanya,yang ditakdirkan untuk bersemuka, mampu untuk membawa atau menggerakkan hidup pembaca tu pada garis hidup tertentu. Ini bergantunglah pada isi yang terkandung dalam buku tu dan magnet yang melekatkannya pada diri kita. Yelah,magnet kita lain-lain, kadang boleh melekat, kadang menolak pulak.

Kali ni aku nak tulis tentang pengaruh atau teladan dari salah sebuah buku masterpiece nukilan Andrea Hirata, berjudul 'Edensor'. Terus terang kabor, sinopsis yang terletak di belakang kulit buku tu pun dah cukup menyelerakan, jadi aku tak nak sentuh sangat tentang jalan cerita. Ada sapa-sapa kisah?

Terus kepada pengaruh dan teladannya :

1. Peluklah mimpi erat-erat seperti nyawa. Tak kiralah sewaktu tidur, atau sewaktu jaga. Biasanya kita hanya berani bermimpi saat kita tidur, bila terjaga.. takut untuk mencapai mimpi,takut dan segan-segan. Lalu, berterusan lah dengan kehidupan rutin. Dengan buku ni, aku lebih cerdas dalam bermimpi dan kena teguhlah, itu yg mencabar. Kerana jika kita sentiasa teguh dengan mimpi kita,tuhan akan membantu. Sama ada tuhan membantu secara nyata mahupun secara misteri.

Seterusnya membuat aku terfikir, sekuat mana aku mampu memeluk erat mimpi ? Sejauh mana garis batasnya untuk dibebaskan?

2. Pergilah mengembara, merantau ke tempat orang. Maknanya keluarlah dari zon selesa dan campakkan diri ke curam-curam kehidupan untuk membangkitkan potensi dalam diri kita. Orang kita pun selalu cakap jauh perjalanan luas pemandangan luas pengalaman bla bla bla. Benda ni memang klise, tapi sesungguhnya sangat tepat pada maksudnya. Buku ini menjadikan aku lebih berani dan tak takut gagal. 

"Berkelana tidak hanya telah membawaku ke tempat-tempat yang spektakuler sehingga aku terpaku, tak pula hnya memberiku tantangan ganas yang menghadapkanku pada keputusan hitam putih, sehingga aku memahami manusia seperti apa aku ini.

Pengembaraan ternyata memiliki paru-parunya sendiri, yang dipompa oleh kamampuan menghitung setiap resiko, berpikir tiga langkah ke depan sebelum langkah pertam adiambil, integritas yang tak dapat ditawar-tawar dalam keadaan apapun, toleransi, dan daya tahan. Semua itu lebih dari cukup untuk mengubah mentalitas manusia yang paling bebal sekalipun."

3. Takdir hidup tu macam cantuman puzzle, memang pening,tapi lambat laun akan faham. Tapi soal faham ni biasanya dianugerahkan kepada orang yang sabar, orang yang gelabah selalu terlepas pandang. Selepas membaca buku ini, apapun yang terjadi akan terjadi, terus terjadi, aku perlu terus maju sampai menjadi. 

Dan beberapa lagi lah, yang aku nyatakan di atas ni kiranya yang perdana.

Akhir kata,buku Edensor ni, menakjubkan sehingga hilang kata-kata tatkala selesai membacanya, sememangnya juga memberi banyak pencerahan kepada aku pada suatu masa dulu. Aku rasa seperti mahu membaca semula buku ni, bagi mencari bekal cahaya dalam menyuluh selekoh kehidupan. 

Suasana kelam ni,
 buat aku banyak terpijak batu tajam. 


"Jika ingin menjadi manusia yang berubah, jalanilah tiga hal ini: sekolah, banyak-banyak membaca Al Qur'an, dan berkelana/menggembara." 

Falsafah kebahagiaan ; "Tertawalah, seisi dunia akan tertawa bersamamu; janganlah bersedih kerana kau hanya akan bersedih sendirian." 

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

5 comments:

Sayidah Napisah said...

wahh hebat nya ayattt.daebakk. suka sukaaa.

"janganlah bersedih kerana kau hanya akan bersedih sendirian" :)

Inani Hazwani said...

Macam best je buku tu :P

a said...

Penulisan yang luar biasa..mesti dapatkan,tq for sharing:)

Unknown said...

Ahh.. rindu giler pada Andrea Hirata dan Laskar Pelanginya.... :)

nanti cari buku ni.. macam tak pernah nampak pun kat MPH...

ummul azkee said...

xpernah baca buku andrea hirata...nak beli lahhh